SLEMAN-Menolong dan membantu penyandang cacat bukan merupakan konsep sedekah, melainkan upaya pemerintah untuk memberdayakan penyandang cacat supaya dapat bekerja secara terhormat dan mandiri. Paling tidak agar mereka bisa berguna bagi keluarga dan tidak tergantung pada orang lain.
Wakil Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo MSi mengatakan hal itu pada acara penyerahan bantuan jaminan sosial bagi penyandang cacat berat.
Pada acara di aula Nakersos KB, baru-baru ini, dia mengatakan, dengan jaminan sosial itu diharapkan para penerima tidak saja mampu mendiri secara pribadi, tetapi juga mampu menciptakan lapangan usaha baru bagi orang lain.
‘’Karena demi kasih sayang dan amanah, maka bantuan yang diterima hendaknya betul-betul diwujudkan secara nyata,’’ ujar Sri Purnomo melalui sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Nakersos KB, Drs Kriswanto MSc.
Karena itu, Wakil Bupati Sleman mengajak masyarakat Sleman, khususnya pihak-pihak yang memiliki kemampuan, untuk terus meningkatkan kepedulian dan bantuan kepada para penyandang cacat.
Dengan demikian, dapat mendukung upaya Pemkab Sleman dalam mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Katanya, kalau bisa digunakan untuk usaha ekonomi produktif, seperti untuk membeli kambing.
Sri Purnomo berharap, fasilitas bagi penyandang cacat di tempat-tempat umum seperti bandara, terminal, areal perkantoran, harus ditingkatkan.
Sebab, mereka juga sebagaimana manusia normal lain, berhak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan, serta kemampuan.
Dalam memberdayakan para penyandang cacat, Pemkab Sleman lebih berorientasi pada pemberian aset. Bukan pada aktivitas bagi-bagi uang.
Pemberian aset diwujudkan dengan pemberian bekal pelatihan, bantuan modal usaha setelah pelatihan keterampilan, bantuan beasiswa bagi penyandang cacat berprestasi, di luar program jaminan sosial serta bantuan kebutuhan dasar Pemerintah Pusat. (P58-66)
Wakil Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo MSi mengatakan hal itu pada acara penyerahan bantuan jaminan sosial bagi penyandang cacat berat.
Pada acara di aula Nakersos KB, baru-baru ini, dia mengatakan, dengan jaminan sosial itu diharapkan para penerima tidak saja mampu mendiri secara pribadi, tetapi juga mampu menciptakan lapangan usaha baru bagi orang lain.
‘’Karena demi kasih sayang dan amanah, maka bantuan yang diterima hendaknya betul-betul diwujudkan secara nyata,’’ ujar Sri Purnomo melalui sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Nakersos KB, Drs Kriswanto MSc.
Karena itu, Wakil Bupati Sleman mengajak masyarakat Sleman, khususnya pihak-pihak yang memiliki kemampuan, untuk terus meningkatkan kepedulian dan bantuan kepada para penyandang cacat.
Dengan demikian, dapat mendukung upaya Pemkab Sleman dalam mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Katanya, kalau bisa digunakan untuk usaha ekonomi produktif, seperti untuk membeli kambing.
Sri Purnomo berharap, fasilitas bagi penyandang cacat di tempat-tempat umum seperti bandara, terminal, areal perkantoran, harus ditingkatkan.
Sebab, mereka juga sebagaimana manusia normal lain, berhak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan, serta kemampuan.
Dalam memberdayakan para penyandang cacat, Pemkab Sleman lebih berorientasi pada pemberian aset. Bukan pada aktivitas bagi-bagi uang.
Pemberian aset diwujudkan dengan pemberian bekal pelatihan, bantuan modal usaha setelah pelatihan keterampilan, bantuan beasiswa bagi penyandang cacat berprestasi, di luar program jaminan sosial serta bantuan kebutuhan dasar Pemerintah Pusat. (P58-66)
Copy Paste dari : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/01/04/93575/Penyandang-Cacat-Dapat-Bantuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar